Sabtu, 08 Juni 2013

Love Story: Kado Terakhir

Hay Readers, udah lama banget gue gak posting blog karena kesibukan gue buat ujian kemarin dan akhirnya hari ini gue bisa come back!. Oiya, hari ini gue mau share love story buat kalian, masih belajar juga tapi semoga kalian suka ;)

Cinta bagi sebagian remaja pasti hal yang sangat indah, terutama bagi yang baru pertama kali jatuh cinta, tapi disamping keindahan cinta banyak hal berat yang harus dilalui untuk mempertahankannya. Saat lo pertama kali jatuh cinta, lo akan belajar mencintai, belajar tersakiti, dan belajar merelakan. Hal inilah yang dialami seorang remaja yang hari ini gue ceritakan, nama tokohnya gue samarkan untuk menjaga privacy masing-masing.

Oke guys, enjoy the story!
****

Kisah ini begitu membekas bagiku. Kusimpan rapi dalam hati dan kupatri bersama kenangan indahnya. Kisah ini berawal dari serba pertama, pertama kali duduk di bangku SMP, pertama kali belajar rumus aljabar, pertama kali memakai seragam putih-biru, dan pertama kali jatuh cinta…

Andre, laki-laki inilah yang mengenalkanku tentang arti jatuh cinta. Tubuhnya berpostur kecil sangat berbeda denganku yang berpostur tinggi, kulitnya sawo matang, sifatnya yang perhatian dan dengan parasnya yang lucu. Walaupun bertubuh kecil, Andre paling jago dalam memainkan bola basket di lapangan, dan itulah salah satu alasan yang membuat aku kagum padanya.

Awalnya kami tidak saling kenal, namun karena entah apa itu, dia menjadi sering mengejekku dan mengusiliku. Aku sempat jengkel dengan sikapnya kepadaku, namun lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan tingkah lakunya, dan tak disangka hal itulah yang memulai kedekatanku dengannya. Kami menjadi lebih sering bertegur sapa, walau hanya untuk saling mengejek, padahal awalnya aku sangat benci kepadanya karena sikapnya yang aneh dan sangat usil, tanpa kusadari perasaan benci itu berubah menjadi suka.

Suatu hari, salah satu temanku berteriak di depan Andre, “Ndree, ada salam dari Ella!” aku sangat malu, wajahku merah padam menahan malu dan marah, namun tak disangka ia menjawab “Oh iyaa, salam balik..” serentak teman-temanku berkata “Cieeee…”, dan dari situlah kisahku dengannya bermulai, walau dengan perbedaan diantara kami.

Perbedaan fisik yang ada tak mengurangi perasaanku padanya. Kadang aku lelah menanggapi pernyataan buruk tentangnya, “Kenapa sih kamu suka sama dia? dia kan kecil trus gak ganteng-ganteng amat lagi..” tapi aku hanya menanggapi “Gak tau deh, aku juga bingung..” hanya senyuman serta sedikit candaan yang mampu aku berikan saat menanggapi itu semua. Bagiku, cinta itu bukan masalah gengsi, tapi soal kesetiaan dan ketulusan hati, perbedaan fisik tak membuat perasaan kami berbeda pula.

13 Februari 2011. Mentari bersinar cerah menembus jendela bahkan hingga sampai di relung hati ini. Hari ini aku akan mengadakan tour ke beberapa tempat, salah satunya ke sebuah pantai indah berpasir putih, Pantai Kuta. Walau perjalanan yang panjang dan sempat ditemani awan mendung, tak menyurutkan semangatku karena tentu saja Andre ikut dalam tour ini, walau dia tidak berada dalam satu bis denganku.

Ini dia, pantai indah yang memanjakan mata pengunjungnya, dengan pesona alam yang membuat hati begitu damai. Aku dan teman-teman berhamburan keluar bis, tak sabar rasanya menginjakkan kakiku diatas pasir putih. Disana kami beristirahat, berfoto, bermain dan bersendau gurau bersama, sungguh tour yang tak terlupakan.

14 Februari 2011. Hari ini Andre memberikanku sebuah gelang, gelang berwarna hitam yang dihiasi batu berwarna hijau, gelang itu sengaja ia beli saat tour kemarin. Walaupun ini tak seberapa, namun sungguh berarti bagiku. Ya, hadiah valantine pertama dari orang yang aku kasihi.

11 April 2011. Today is my birthday! Sungguh aku merasakan langit tampak lebih cerah dari biasanya. Hari ini Andre menghampiriku, ia memberikanku bingkisan terbungkus kertas kado dan pita berwarna merah muda, warna favoritku. “Selamat ulang tahun yah..” ucapnya, “Iya, makasi yaa” jawabku. Saat aku menerima kado darinya, tanganku terasa gemetar, rasanya seperti ada bom yang siap meledak di dadaku, dan berubah menjadi luapan bunga-bunga indah yang bertebaran, tak dapat aku ungkapkan dalam kata-kata. Namun ternyata inilah akhir dari segalanya, kado ini adalah kado pertama dan terakhir darinya…

12 April 2011. Kisahku berakhir.. aku merasa tak cocok lagi, kedua orang tuaku tak menyukai hubungan ini. Semua harus terhenti, semua kenangan, segala perasaan. Tak ada lagi “Kita” kini hanya ada  “Aku”. Dalam bisu aku menangis, dan dalam pedih ini aku harus mengubur segala kenangan.

Walau kisah ini berakhir, namanya akan selalu terselip di setiap aliran doaku, aku tak akan terlarut dalam kesedihan ini, karena aku tahu, tuhan menciptakan segalanya dengan berpasangan, wanita dengan pria, pensil dengan penghapus, begitu pula pertemuan, selalu ada perpisahan yang mengikutinya, entah itu maut ataupun takdir.


Thanks guys. Tunggu love story gue selanjutnya ya ;)

Tidak ada komentar: