Hay Readers, udah lama banget gue gak posting blog karena kesibukan gue buat ujian kemarin dan akhirnya hari ini gue bisa come back!. Oiya, hari ini gue mau share love story buat kalian, masih belajar juga tapi semoga kalian suka ;)
Cinta bagi sebagian remaja pasti hal yang sangat indah, terutama bagi yang baru pertama kali jatuh cinta, tapi disamping keindahan cinta banyak hal berat yang harus dilalui untuk mempertahankannya. Saat lo pertama kali jatuh cinta, lo akan belajar mencintai, belajar tersakiti, dan belajar merelakan. Hal inilah yang dialami seorang remaja yang hari ini gue ceritakan, nama tokohnya gue samarkan untuk menjaga privacy masing-masing.
Oke guys, enjoy the story!
****
Kisah ini begitu
membekas bagiku. Kusimpan rapi dalam hati dan kupatri bersama kenangan indahnya.
Kisah ini berawal dari serba pertama, pertama kali duduk di bangku SMP, pertama kali belajar rumus aljabar, pertama kali memakai seragam putih-biru, dan
pertama kali jatuh cinta…
Andre, laki-laki
inilah yang mengenalkanku tentang arti jatuh cinta. Tubuhnya berpostur kecil
sangat berbeda denganku yang berpostur tinggi, kulitnya sawo matang, sifatnya
yang perhatian dan dengan parasnya yang lucu. Walaupun bertubuh kecil, Andre paling jago dalam memainkan bola basket di lapangan, dan itulah salah satu
alasan yang membuat aku kagum padanya.
Awalnya kami tidak
saling kenal, namun karena entah apa itu, dia menjadi sering mengejekku dan
mengusiliku. Aku sempat jengkel dengan sikapnya kepadaku, namun lama kelamaan
aku mulai terbiasa dengan tingkah lakunya, dan tak disangka hal itulah yang
memulai kedekatanku dengannya. Kami menjadi lebih sering bertegur sapa, walau
hanya untuk saling mengejek, padahal awalnya aku sangat benci kepadanya karena
sikapnya yang aneh dan sangat usil, tanpa kusadari perasaan benci itu berubah
menjadi suka.
Suatu hari, salah satu
temanku berteriak di depan Andre, “Ndree, ada salam dari Ella!” aku sangat
malu, wajahku merah padam menahan malu dan marah, namun tak disangka ia
menjawab “Oh iyaa, salam balik..” serentak teman-temanku berkata “Cieeee…”, dan
dari situlah kisahku dengannya bermulai, walau dengan perbedaan diantara kami.
Perbedaan fisik yang
ada tak mengurangi perasaanku padanya. Kadang aku lelah menanggapi pernyataan
buruk tentangnya, “Kenapa sih kamu suka sama dia? dia kan kecil trus gak
ganteng-ganteng amat lagi..” tapi aku hanya menanggapi “Gak tau deh, aku juga
bingung..” hanya senyuman serta sedikit candaan yang mampu aku berikan saat
menanggapi itu semua. Bagiku, cinta itu bukan masalah gengsi, tapi soal
kesetiaan dan ketulusan hati, perbedaan fisik tak membuat perasaan kami berbeda
pula.
13 Februari 2011.
Mentari bersinar cerah menembus jendela bahkan hingga sampai di relung hati
ini. Hari ini aku akan mengadakan tour ke beberapa tempat, salah satunya ke
sebuah pantai indah berpasir putih, Pantai Kuta. Walau perjalanan yang panjang
dan sempat ditemani awan mendung, tak menyurutkan semangatku karena tentu saja
Andre ikut dalam tour ini, walau dia tidak berada dalam satu bis denganku.
Ini dia, pantai indah
yang memanjakan mata pengunjungnya, dengan pesona alam yang membuat hati begitu
damai. Aku dan teman-teman berhamburan keluar bis, tak sabar rasanya
menginjakkan kakiku diatas pasir putih. Disana kami beristirahat, berfoto,
bermain dan bersendau gurau bersama, sungguh tour yang tak terlupakan.
14 Februari 2011. Hari
ini Andre memberikanku sebuah gelang, gelang berwarna hitam yang dihiasi batu
berwarna hijau, gelang itu sengaja ia beli saat tour kemarin. Walaupun ini tak
seberapa, namun sungguh berarti bagiku. Ya, hadiah valantine pertama dari orang
yang aku kasihi.
11 April 2011. Today is
my birthday! Sungguh aku merasakan langit tampak lebih cerah dari biasanya.
Hari ini Andre menghampiriku, ia memberikanku bingkisan terbungkus kertas kado
dan pita berwarna merah muda, warna favoritku. “Selamat ulang tahun yah..”
ucapnya, “Iya, makasi yaa” jawabku. Saat aku menerima kado darinya, tanganku
terasa gemetar, rasanya seperti ada bom yang siap meledak di dadaku, dan
berubah menjadi luapan bunga-bunga indah yang bertebaran, tak dapat aku
ungkapkan dalam kata-kata. Namun ternyata inilah akhir dari segalanya, kado ini
adalah kado pertama dan terakhir darinya…
12 April 2011. Kisahku
berakhir.. aku merasa tak cocok lagi, kedua orang tuaku tak menyukai hubungan
ini. Semua harus terhenti, semua kenangan, segala perasaan. Tak ada lagi “Kita”
kini hanya ada “Aku”. Dalam bisu aku
menangis, dan dalam pedih ini aku harus mengubur segala kenangan.
Walau kisah ini
berakhir, namanya akan selalu terselip di setiap aliran doaku, aku tak akan terlarut
dalam kesedihan ini, karena aku tahu, tuhan menciptakan segalanya dengan
berpasangan, wanita dengan pria, pensil dengan penghapus, begitu pula pertemuan,
selalu ada perpisahan yang mengikutinya, entah itu maut ataupun takdir.
Thanks guys. Tunggu love story gue selanjutnya ya ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar